Powered By Blogger

Minggu, 02 Desember 2012

BIARKAN MEREKA TERTAWA SEJENAK


Suatu sore ketika orang-orang sedang sibuk
berebut waktu untuk segera pulang kerumah masing-masing setelah melakukan rutinitas pekerjaannya,..
di sebuah halte busway
terlihat seorang bapak dengan 3 anaknya
yang masih kecil-kecil.
Mereka sedang menunggu datangnya busway yg sebentar
lagi akan membawa mereka pulang...

Ketiga anak itu berusia sekitar 8,5 dan 3
tahun. Anak terkecil bagaikan seorang putri,ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak, sedangkan kedua anak lainya yang putra sedang asyik bermain-main kesana kemari.

Tibalah saatnya busway yang ditunggu
datang, para penumpang pun seperti robot
yang diperintahkan, bergegas menuju pintu
masuk busway, termasuk sang bapak tadi
dan ke 3 anaknya.

Kemudian keluarga itu dapat tempat duduk
di kursi busway yang disusun memanjang
seperti kereta api listrik (KRL)..

Lalu ke 2 anak laki-lakinya beranjak dari
kursi dan bermain petak umpet di sela-sela
tubuh orang dewasa yang sebagian besar
mengisi ruang busway itu.
Mereka tertawa-tawa sambil berteriak girang.
Terlihat ada beberapa penumpang yang
wajahnya menjadi begitu muram.
Mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu.
Hingga akhirnya ada seorang
penumpang pria yang ketus menyatakan
protesnya dengan kasar ke sang bapak, ”Pak, tolong anaknya di atur ya, disinikan
penumpang juga ingin tenang, sudah capek
kerja, eh pulang kok masih aja ada yang
ganggu!!”

Lalu sang bapak sambil menggendong
putrinya pun menjawabnya dengan senyum,
”Maaf ya mas..
Ibu mereka baru saja meninggal sore ini di rumah sakit, dan saya
belum mengatakan hal ini kepada mereka,
nanti begitu sampai di rumah saya akan
mengatakannya,.
biarlah mereka merasakan
kegembiraan yang menjadi hak mereka,
karena saya merasa mereka akan banyak
kehilangan kegembiraan setelah tahu bahwa ibu yang biasa mengasuh mereka dan menyayangi mereka setiap saat sudah tidak bersama mereka lagi selamanya.

Mas tidak keberatankah kalau mereka bermain sebentar saja di bus ini?”
Mendengar apa yang dibicarakan sang
bapak tadi, sebagian penumpang yang
mendengarnya langsung terdiam dan
merenung,

termasuk pria yang baru saja
memperotes sang bapak dengan ketus. Tiba-
tiba mereka teringat akan kasih sayang dan
kesalahan-kesalahan yang pernah mereka
perbuat kepada ibunya.
Diam-diam diantara mereka ada yang
menggambil handphone di saku celananya,
lalu jari jempolnya membuat baris kalimat,
"ibu apakabar? besok pagi saya mau pulang menjenguk ibu, maafkan segala salah saya, ibu" kemudian dia mengirimkan sms itu ke
nomor ibunya, dan berharap ia masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan ibunya besok...

Selagi nafas ini msh berhembus..
jgn pernah siakan Orang2 yg kita sayangi..
sebisa mungkin jaga perasaan mereka,Sebelum semua'y terlambat ..

sumber: Kembang Anggrek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar